Kecelakaan KA Bangunkarta Libatkan Mobil dan Motor di Perlintasan Prambanan
2 mins read

Kecelakaan KA Bangunkarta Libatkan Mobil dan Motor di Perlintasan Prambanan

Prambanan, 4 November 2025 – Kecelakaan melibatkan Kereta Api Bangunkarta dengan satu mobil dan sejumlah sepeda motor terjadi di sekitar perlintasan sebidang (JPL) Prambanan, Selasa siang (4/11/2025) sekitar pukul 10.35 WIB.

Berdasarkan laporan Info Lintas Daop 6 Yogyakarta, insiden terjadi di JPL 320 km 152+6/7 antara Stasiun Brambanan (BBN) dan Maguwo (MGW). Kereta Api Bangunkarta relasi Surabaya–Jakarta tertemper mobil Daihatsu Calya dan beberapa sepeda motor di lokasi tersebut.

Menurut keterangan awal yang dikutip dari Berita Satu, terdapat tujuh korban dalam peristiwa ini. Empat korban berada di dalam mobil—sepasang suami istri bersama dua balita—dan tiga lainnya merupakan pengendara sepeda motor.
Dari tujuh korban tersebut, tiga orang pengendara motor dilaporkan meninggal dunia, terdiri dari satu pengendara yang sendirian dan dua orang yang berboncengan.

Hingga kini, kronologi pasti kejadian masih belum jelas. Sejumlah informasi menyebutkan bahwa palang pintu perlintasan sempat patah karena tersangkut truk, sementara versi lain menyebutkan truk menerobos perlintasan sehingga kendaraan di belakangnya ikut maju ke jalur kereta yang sudah sangat dekat. Kondisi lalu lintas di lokasi saat itu dilaporkan sedang macet parah.

Pihak KAI dan kepolisian setempat masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. Masyarakat diimbau untuk selalu berhenti ketika sirine peringatan perlintasan berbunyi, meskipun palang pintu belum menutup sempurna.


Kecelakaan Serupa Pagi Hari: KA Lodaya Tertemper Pejalan Kaki

Sebelumnya, pada pagi hari di lokasi tak jauh dari kejadian, KA Lodaya (77) relasi Solo–Bandung juga mengalami kecelakaan di km 151+9 petak BBN–MGW sekitar pukul 07.55 WIB.

Seorang pejalan kaki bernama Uun Sulistyowati (54), warga Kebondalem, Prambanan, Klaten, tertemper saat melintas dari arah selatan ke utara. Masinis telah membunyikan semboyan 35 (peringatan bahaya), namun karena jarak terlalu dekat, tabrakan tidak dapat dihindari.

Petugas segera mendatangi dan mengamankan lokasi, berkoordinasi dengan kepolisian, serta mengevakuasi korban ke RS Bhayangkara Yogyakarta.
Akibat kejadian ini, KA Lodaya mengalami keterlambatan sekitar 12 menit karena proses penanganan di lapangan.


💬 Catatan:
Serangkaian insiden ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat agar selalu waspada dan patuh terhadap peringatan perlintasan kereta api. Sirine berbunyi berarti kereta sudah dekat — keselamatan harus diutamakan di atas segalanya.

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *