Pendampingan Psikologis di Puskesmas Sedayu 2

Kesehatan  tidak hanya dipandang dari segi fisik, namun juga dari aspek psikologis,  sampai sekarang  masyarakat Indonesia masih kurang minatnya untuk memeriksakan kondisi psikisnya dibanding dengan kondisi fisiknya, sehingga stigma tentang seseorang yang memeriksakan kondisi psikisnya ke instansi kesehatan seringkali negativ, misalnya akan dianggap memiliki gangguan jiwa dan sebagainya.

Puskesmas Sedayu 2, yang merupakan instansi kesehatan tingkat dasar di pemerintahan  melayani pasien dari berbagai kalangan masyarakat, tidak dipungkiri banyak pasien yang memiliki keluhan fisik juga seringkali diiringi oleh kondisi mental yang tidak sehat, namun tenaga kesehatan yang menangani masalah mental belum terlayani secara maksimal oleh  Puskesmas.

Untuk Itulah beberapa waktu lalu Puskesmas Sedayu 2 mengadakan aktivitas terapi kelompok   Orang Dengan Dampingan (ODAM) yang diselenggarakan di kompleks Balai  Argorejo, Sedayu, Bantul, Yogyakarta.

Acara yang dibuka oleh kepala Puskesmas Sedayu 2,  drg Elmi Yudihapsari MPH, menyatakan Puskesmas  Sedayu 2,  menyambut dengan baik program ini. “Selama ini pasien yang datang tidak hanya mengeluhkan soal masalah fisik, namun juga psikologis dan selama ini petugas kesehatan belum memberikan memberikan pelayanan psikologis yang maksimal bagi pasien”, tuturnya.  Oleh karena itu, program  ini dapat membantu pihak puskesmas untuk memberikan pelayanan yang baik kepada  masyarakat.  Acara yang juga dihadiri oleh   Camat  Sedayu, Drs. Fauzan Muarifin. Dalam Sambutannya Fauzan, yang memberikan semangat kepada pasien untuk selalu optimis dalam mengarungi kehidupamn dan  pemerintahan kecamatan Sedayu, khususnya Puskesmas Sedayu 2, siap menampung keluhan dari peserta.

Setelah dibuka acara dilanjutkan dengan kegiatan outbond yang dipandu oleh mahasiswa Psikologi Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) yang tergabung dalam kelompok Bina Jiwa Sejahtera (BISA). Dengan teman “kepercayaan diri, optimalkan potensi” 50 peserta mengikuti berbagai permainan dalam outbond,  untuk merefleksi kehidupan, dengan mensosialisasikan sepuluh indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan  salah satunya menggambar dan menceritakan deskripsi gambar yang telah berhasil diselesaikan.

Pemandu  yang terdiri dari 6 mahasiswa UMBY secara bergantian memandu langsung kepada 50 peserta ODAM,  Ayu Pradansari (Ayu), koordinator outbond menyatakan antusias peserta cukup tinggi. “Peserta terlihat fresh dan penuh canda mengikuti permainan kami” tuturnya Ayu kepada redaksi (senin, 9/4).  Pargiono, salah satu peserta mengaku cukup puas adanya permainan ini, “saya bisa ketawa” katanya sambil ketawa terbahak-bahak.

Outbond disaksikan langsung Kepala Humas UMBY, Widarta, SE, MM dan  Yoyok Prasetyo, SKM dan Wahyu SR, S. Keb sebagai Programmer dan Pelaksana Prokes Sedayu 2.  Acara ini diakhiri dengan pemaknaan dan refleksi diri yang disampaikan oleh Pawitri Mulyaningsih, S. Psi agar menjadi bekal bagi para ODAM bisa percaya diri dan mengoptimalkan potensi diri yang dimiliki untuk  kebermanfaatan sesama.

Loading

Leave Your Comment