Jajan Tonggo Nglarisi Konco bukan hanya untuk Sedayu
Jajan Tonggo Nglarisi Konco bukan hanya untuk Sedayu namun bisa di terapkan di seluruh Indonesia. Seminar Jajan Tonggo suskes diselenggarakan di Universita Mercu Buana Yogyakarta pada Selasa 12 Desember 2017. Dibuka dari jam 8.30 hingga jam 13.00 WIB. Menghadirkan pembicara pertama Rektor UMBY Ibu Alimatus Sahrah, Bapeda Kabupaten Bantul Mujahid Amrudin dan Camat Sedayu Bpk Fauzan Muarifin.
Seminar ini sebagai salah satu cara sosialisasi dan upaya internalisasi “Jajan Tonggo Nglarisi Konco” ke masyarakat Sedayu dan lingkungan terkait. Salah satu tujuan seminar ini adalah mensosialisasikan gerakan “Jajan Tonggo Nglarisi Konco” yang dalam bahasa indonesia kurang lebihnya berarti sebuah ajakan membeli barang di tetangga untuk ikut membantu supaya dagangan laris. Sebuah gerakan untuk belanja di lingkungan sekitar (terdekat) guna menumbuhkan ekonomi di wilayahnya masing-masing serta meningkatkan kecintaan dan kegemaran pada produk lokal.
Sebagai salah satu cara internalisasi sebuah gerakan menurut bu Alim ada 3 jalur yang bisa dilakukan secara bertahap yaitu : dibicarakan terus menerus, reward atau hadiah (reinforcement) perilaku yang bagus diberikan apresiasi sehingga masyarakat menjadi senang, Teladan (dan contoh yang positif).
Pentingnya Sedayu siap dengan perkembaangan kedepan adalah karena globalisasi dan juga dengan Bandara baru Sedayu akan menjadi sebagai salah satu pintu masuk Jogja setelah kulon progo. Untuk memperkuat ini kearifkan lokal bisa diangkat sesuai dengan visi Kecamatan dan Bantul. Perlu strategi memperkuat iklim bagi semua orang yang memiliki potensi, memperkuat daya, melindungi. Ide Jajan tonggo ini tidak hanya level Kabupaten tapi level yang lebih luas. Jadi Jajan Tonggo Nglarisi Konco bukan hanya untuk Sedayu.
Banyak hal yang sudah dilakukan oleh Camat Sedayu dan telah mendapat dukungan dari warga masyarakat Sedayu. Warga masyarakat dan juga kelompok /paguyuban warga juga suah banyak tau hal ini, upaya ini terus disampaikan di setiap ada waktu dan kesempatan. Salah satu persiapan upaya ditingkat desa pak camat menyampaikan rencana PAMELA = PAMong MElek aITi. Diharapkan minimal tahun 2018 semua pamong punya WA, menjadi “pamong jaman now” ungkapnya. Sehingga komunikasi dengan warga lebih mudah dan cepat.
Menurut Pak Mujahid Amrudin dalam sebuah paparan tentang Makryo Mbangun Deso, Komitemen Kabupaten Bantul ekonomi berbasis Kerakyatan. Kegiatan ini medapat tanggapan yang positif dari sekitar 150 peserta terlihat dari antusias mengikuti dan bertanya. Selain Seminar juga ada pameran Produk lokal Sedayu yang bisa dilihat secara terbuka oleh masyarakat umum. Seminar ini akan dihadiri oleh peserta dari masyarakat umum, dukuh, lurah, DPRD bantul, Camat tetaangga di sekitar Sedayu dan juga mahasiswa di sekitar kecamatan Sedayu, Bantul, Yogyakarta.