KKN UMBY : Sosialisasi Mengenai Pentingnya Kebersihan Kandang dan Praktek Pembuatan Pakan Silase di Dusun Grantingan

KKN UMBY - Sosialisasi kebersihan kandang dan praktek pembuatan pakan silase di Dsn Grantingan, Bringin, Srumbung, Magelang

Magelang – Lebih dari 30 warga dari Dusun Grantingan berkumpul di rumah salah satu penduduk untuk mengikuti acara sosialisasi yang diadakan oleh Kelompok 75 KKN Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY). Acara ini digelar pada Jumat siang (18/8) dengan tujuan memperkenalkan cara pembuatan pakan silase yang berkualitas bagi ternak serta menyoroti pentingnya menjaga kebersihan kandang guna mencegah penyakit yang tengah menyebar.

Sosialisasi ini mencakup sesi ceramah dan praktek praktis dalam pembuatan pakan silase yang melibatkan beberapa anggota Kelompok 75 KKN UMBY. Acara ini berlangsung selama 2-3 jam dengan sesi tanya jawab dan berbagi informasi mengenai pemeliharaan ternak antara para pria di Dusun Grantingan. Materi yang disampaikan mencakup aspek ilmiah terkait sanitasi dan silase, serta penjelasan mengenai jenis-jenis penyakit yang dapat menyerang ternak. Tidak ketinggalan, penutup acara mengulas cara membersihkan kandang dengan peralatan sederhana dan cara penyimpanan pakan silase untuk mencegah jamur.

“Bapak-bapak yang telah hadir di acara sosialisasi ini, kami sangat mengapresiasi antusiasme dan waktu yang Anda luangkan. Seperti yang telah diungkapkan oleh rekan KKN, kami ingin mengingatkan para peternak akan pentingnya menjaga kebersihan kandang dan memberikan pakan yang memadai kepada ternak. Terutama dalam hal pemenuhan kebutuhan ternak, karena masih banyak peternak yang mengabaikan sanitasi kandang dan pentingnya pakan yang memadai. Lebih baik mencegah daripada mengobati, mengingat biaya pengobatan ternak saat ini cukup tinggi,” ungkap Bapak Rokhani Muslih, Kepala Dusun Grantingan.

Melihat situasi saat ini, banyak peternak yang kurang memperhatikan kesehatan dan kebutuhan ternak yang mereka pelihara. Terkait hal ini, hasil survei dari Pusaka Magelang (PM) pada tahun 2020 menunjukkan bahwa populasi domba dan kambing di Magelang mencapai 84.816 ekor. Daerah Borobudur (18.169 ekor) dan Kajoran (11.535 ekor) memiliki populasi kambing terbanyak, sementara Srumbung (9.539 ekor) dan Kaliangkrik (8.229 ekor) menjadi daerah dengan populasi domba tertinggi.

Dalam sesi berbagi pengalaman, beberapa pria dari komunitas ternak juga mengutarakan kendala mereka dalam menjaga kesehatan ternak akibat kurangnya pemahaman tentang pentingnya kebersihan dan bobot badan ternak. Diskusi ini memunculkan partisipasi aktif dari para hadirin yang saling bertanya dan berbagi pengalaman. Fakta di lapangan juga mengungkapkan adanya tantangan serupa dalam menjaga kesehatan dan bobot badan ternak.

Dengan demikian, kegiatan yang diadakan oleh Kelompok KKN UMBY 75 ini sangat relevan, mengingat tingginya antusiasme dan masalah yang serupa yang dihadapi oleh para peternak. Acara ini juga merupakan implementasi nyata dari teori yang diperoleh dan situasi di lapangan.

“Seperti yang disampaikan oleh Mas Johan, kita semua memiliki keinginan, tetapi tidak semua dapat mewujudkannya. Menurut saya, acara kemarin memberikan pembelajaran baru bagi peternak biasa seperti kita. Bahwa orang yang berternak secara sederhana juga bisa menerapkan pengetahuan yang disampaikan dan ternyata teori dapat diaplikasikan dalam praktik langsung. Ini menjadi validasi antara teori dan kenyataan di lapangan,” ungkap salah seorang perwakilan masyarakat yang hadir.

Loading

Leave Your Comment