Dikutip dari KRJOGJA.com, Sampah rumah tangga dan limbah pertanian selama ini hanya dibiarkan begitu saja lantaran dinilai tak bernilai jual. Namun, ternyata tak begitu bagi warga Desa Argorejo Sedayu Bantul yang memanfaatkannya menjadi berbagai produk bernilai ekonomis seperti briket bioarang, bio aktivator, pupuk cair, pupuk padat, air Lindi hingga sabun cuci piring.

Sebelumnya , warga dibantu tim Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berkolaborasi untuk mengkreasikan produk-prosuk bernilai ekonomis tersebut. Ilmu dari universitas dipadukan dengan potensi masyarakat yang lantas dimanfaatkan masyarakat tiga dusun Polaman, Sundi Kidul, dan Kepuhan.

Ketua KKN-PPM UAD Siti Kurnia Widi Hastuti mengungkap Desa Argorejo memiliki bentang alam menarik di mana banyak lahan pertanian produktif dan peternakan yang dikelola masyarakat. Namun, hingga saat ini sisa pertanian dan kotoran ternak hanya dibiarkan begitu saja padahal ada nilai ekonomis di balik limbah-limbah tersebut.

Potensi buah seperti sawo dan pisang dijadikan aktivator. Kemudian sampah sisa dapur, sisa-sisa makanan yang jenisnya organik diolah menjadi pupuk cair. Produk-produk olahan sampah tersebut pun diberinama yang cukup menjual yakni Ecopay. (Fxh / via KRjogja.com)