Antisipasi PMK, Pemkab Bantul Tinjau Pasar Hewan Imogiri
Sebagai upaya pencegahan masuknya penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak di Kabupaten Bantul, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian melakukan pemantauan ternak di Pasar Hewan Imogiri, Jumat pagi (20/05). Pasar Hewan ini merupakan yang terbesar di Kabupaten Bantul dan setiap hari buka pasar Legi.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kusumandari menjelaskan, kondisi saat ini di Kabupaten Bantul belum ditemukan adanya kasus PMK, namun Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian terus melakukan pemantauan di lapangan, terutama menjelang Hari Raya Kurban. Upaya yang dilakukan selama ini adalah membentuk tim reaksi cepat, Surat Edaran, menyiapkan Satgas yang melibatkan unsur kepolisian, Dinas Perdagangan, Dinas Perhubungan, BPBD, dan Puskeswan di 10 Kapanewon.
“Jangan panik, karena sebenarnya PMK bisa disembuhkan dan tidak menular ke manusia, tapi penularan ke hewan itu cepat, jadi lebih baik dicegah sebelum tertular,” ujarnya. Untuk itu, ia mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati dan selalu menjaga kebersihan kandang ternak.
Apabila masyarakat menjumpai gejala PMK pada ternak seperti lemas, lesu, muncul lepuh atau sariawan di rongga mulut dan lidah, muncul lecet pada puting susu, air liur berlebihan dan berbusa, tidak mampu berdiri dan gejala lainnya, masyarakat dihimbau untuk segera lapor ke puskeswan terdekat atau polsek terdekat agar tim teknis bisa berkoordinasi dan mengambil tindakan.
Pemerintah Kabupaten Bantul sangat serius dalam mencegah wabah PMK ini mengingat penyakit ini sangat mudah menular antar ternak. Sedangkan Kabupaten Bantul merupakan penyumbang daging sapi terbesar di DIY, yaitu 70%. Upaya preventif terus digencarkan dengan mengedukasi pengusaha peternakan mengenai PMK dan pencegahannya, serta upaya membatasi masuknya ternak dari daerah yang pernah terjadi wabah, salah satunya Jawa Timur.
Sumber: FB Kabupaten Bantul