Pandemi Covid-19 Mereda, Antusiasme Jogja Menguat, Optimisme Mahasiswa Baru Meningkat

Pandemi Covid-19 Mereda, Antusiasme Jogja Menguat, Optimisme Mahasiswa Baru Meningkat

Dikabarkan di Radar Jogja, Pandemi Covid-19 selain berdampak pada perekonomian juga berdampak pada dunia pendidikan. Tidak hanya dalam hal belajar saja. Namun juga menyebabkan penurunan minat pendaftaran siswa baru (maba). Di Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) misalnya. Kepala Biro Pemasaran UMBY Zaenal Wafa mengatakan selama pandemi terjadi tren penurunan jumlah mahasiswa baru di kampus. Dari target biasa per tahun sekitar 3.000, pada 2021 jumlahnya akan turun dari 50 menjadi 100. “Mudah-mudahan tahun ini (2022/2023) permintaan meningkat lagi. Lebih baik dari tahun lalu,” kata Zaenal, kemarin (19/4).

Zaenal mengungkapkan, pendaftaran mahasiswa baru UMBY dibuka secara online maupun offline di tiga kampus UMBY yang tersebar di Jogjakarta. Pendaftaran dapat dilakukan melalui jalur reguler dengan mencantumkan hasil SMA/SMK sederajat pada semester empat atau lima. Kemudian jalur pencapaiannya, bisa dilihat dari kemampuan masing-masing bidang. Cakupannya terbagi menjadi 70 persen jalur reguler dan 30 persen jalur prestasi. Informasi lebih lanjut dapat diakses melalui website UMBY.

Dikatakannya, pada tahun pertama pandemi 2020, jumlah pendaftar untuk kampus swasta ini cukup tinggi. Namun di tahun kedua justru merosot. Bukan tanpa alasan, saat pandemi merebak, tak sedikit yang memilih menunda kuliah baik karena alasan ekonomi maupun kesehatan. “Saya kira itu yang terjadi di beberapa kampus, termasuk kampus swasta,” ujarnya.

Pandemi Covid-19 Mereda, Antusiasme Jogja Menguat, Optimisme Mahasiswa Baru Meningkat
Pandemi Covid-19 Mereda, Antusiasme Jogja Menguat, Optimisme Mahasiswa Baru Meningkat

Saat ini, baik perguruan tinggi negeri maupun swasta telah membuka pendaftaran baru. UMBY yang menyediakan enam program studi ini diharapkan bisa terisi secara merata. Ini bukan hanya program studi psikologi terkemuka, tetapi komprehensif. Ada fakultas agroindustri (FA), fakultas ekonomi (FE), fakultas ilmu komunikasi dan multimedia (FIKM), fakultas teknologi informasi (FTI). Terakhir, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).

Daya tampung masing-masing prodi berbeda-beda sesuai minat psikologi tertinggi, namun kuota ditetapkan 700 mahasiswa baru. Jumlah ini sama dengan kuota fakultas keguruan dan pendidikan sebanyak 700 mahasiswa baru. Selanjutnya, ilmu komunikasi dan multimedia. Kuota 300 mahasiswa baru. Ekonomi sekitar 250 mahasiswa baru. “Sisanya, sekitar 1.050 kapasitas, dibagi untuk FA dan FTI,” jelasnya.
Kampus yang menyandang predikat 10 besar terbaik di Jogjakarta ini menyerap 60 persen pendaftar dari warga lokal DIY. Sedangkan 40 persen lainnya merupakan pendaftar online dari berbagai daerah di Indonesia.

Namun, Zaenal mengaku khawatir dengan maraknya aksi kriminal jalanan belakangan ini berdampak pada penurunan jumlah pendaftar. Orang tua memilih menyekolahkan anaknya ke perguruan tinggi di daerah lain yang dianggap lebih aman.

Kepala Bidang Kerjasama dan Humas Universitas Pembangunan Nasional Veteran (UPN) Jogjakarta Markus Kusnardijanto mengatakan, antusiasme pendaftaran mahasiswa melalui ujian tulis berbasis komputer (UTBK) tidak sebanyak sebelum pandemi. Meski begitu, permintaan tersebut masih melebihi target kuota 20 persen dari 4.720 kursi yang telah disediakan. Kini, 50 % untuk seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN). Dan kemudian akan ada 30 % seleksi mandiri. “SBMPTN tinggal proses. Yang jelas menurut saya ada lebih dari 2.400 pendaftar, sudah melebihi target. Tapi kami masih evaluasi apakah masih daftar ulang, jadi belum tahu persis jumlahnya,” ujarnya. Dijelaskan, SBMPTN baru akan diumumkan pada 23 Juni mendatang.

Ia menyebutkan dari hasil SNMPTN, sebanyak 966 pendaftar mahasiswa baru dinyatakan lulus. Tapi satu mahasiswa baru harus dipindahkan ke program studi. Pasalnya, setelah menjalani pemeriksaan kesehatan, ia mengalami kebutaan sebagian. Terpaksa dipindahkan dari departemen pertambangan ke departemen lain yang tidak membutuhkan kemampuan membedakan warna. “Alhamdulillah, dari 966 belum ada laporan pengunduran diri. Mudah-mudahan tidak terjadi,” kata Markus.

Loading

Leave Your Comment