Serunya Belajar Rambu Lalu Lintas di Sekolah Alam Kampung Bambu Jetis Bersama PBI UMBY dan Polsek Tempel

🚦 Serunya Belajar bersama tentang Rambu Lalu Lintas di Sekolah Alam Kampung Bambu Jetis
SLEMAN – Suasana seru dan penuh semangat terasa pada Minggu, 13 Juli 2025 di Sekolah Alam Bahasa Inggris Kampung Bambu Jetis, Sumberrejo, Tempel. Anak-anak dari usia TK hingga SMP tampak antusias mengikuti kegiatan edukasi pengenalan rambu-rambu lalu lintas yang dipandu langsung oleh IPDA Christi Hadiastuti, S.Pd dan AIPTU Muhyudi, Bhabinkamtibmas Kalurahan Sumberrejo dari Polsek Tempel.
Kegiatan ini merupakan bagian dari penutupan rangkaian belajar Sekolah Alam yang diselenggarakan oleh Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Mercu Buana Yogyakarta (PBI UMBY), bekerjasama dengan warga Kampung Jetis dan didampingi langsung oleh dosen dan para mahasiswa sebagai tutor.
🌿 Belajar di Alam, Main Sambil Mengasah Diri
Menurut koordinator tutor, Valentina Dyah Arum Sari, S.Pd., M.Hum., Sekolah Alam ini sudah menjadi kampung binaan rutin dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMBY. Setiap tahunnya, anak-anak belajar selama 5 kali pertemuan di bulan Juni dan Juli.
Pesertanya terus meningkat! Tahun ini ada 76 siswa yang terdiri dari:
- 20 siswa usia TK
- 37 siswa SD kelas 1–3
- 16 siswa SD kelas 4–6
- 3 siswa SMP
“Di sekolah ini, anak-anak tidak hanya belajar Bahasa Inggris, tapi juga belajar mencintai lingkungan, mengenal alam, menari, menyanyi, memilah sampah, membuat pupuk organik, hingga menanam sayuran,” jelas Bu Dyah Arum.
🚸 Kenal Rambu Lalu Lintas Sejak Dini
Dalam sesi edukasi lalu lintas, IPDA Christi menyampaikan bahwa memahami rambu-rambu lalu lintas sejak kecil adalah langkah penting dalam membentuk karakter yang disiplin, bertanggung jawab, dan produktif. Anak-anak diajak mengenali tiga jenis rambu, yaitu:
- Rambu Larangan (warna dasar merah)
- Rambu Peringatan (warna dasar kuning)
- Rambu Perintah (warna dasar biru)
Mereka tidak hanya mendengarkan, tetapi juga melihat langsung bahan peraga bergambar yang membuat kegiatan makin menyenangkan dan mudah diingat.
🤝 Dukungan Warga Kampung untuk Pendidikan
Dukuh Jetis, Sumaryanto di kampung bambu jetis, sangat mengapresiasi kegiatan ini. Menurutnya, sekolah alam ini menjadi bagian dari 18 kelompok kegiatan aktif di kampung yang mendukung pembelajaran kontekstual. Ia berharap sekolah ini terus berkembang dan memberi manfaat, apalagi mulai tahun 2027 pelajaran Bahasa Inggris akan menjadi mata pelajaran wajib sejak kelas 3 SD.
📌 Penutup
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa belajar tidak harus selalu di dalam kelas. Dengan pendekatan alam terbuka, keterlibatan kampus, polisi, dan warga, anak-anak bisa mendapatkan pengalaman yang menyenangkan, bermanfaat, dan membentuk karakter sejak dini. Semoga makin banyak kegiatan seru seperti ini di masa depan!